Plus Minus Beli Mobil Bekas untuk Usaha, Cek!

Teman Inspeksi berencana membeli mobil bekas untuk mendukung usaha? Meski lebih murah dibandingkan mobil baru, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar tidak apes.
Mobil bekas memang banyak dipilih karena lebih ekonomis, bisa langsung dikendarai, dan pajaknya lebih ringan tergantung tahun produksi mobil. Sebagai pertimbangan, ketahui untung rugi beli mobil bekas untuk usaha berikut ini.
Baca juga: Begini Cara Baca Arti Kode Ban Mobil Bekas atau Baru
Keuntungan beli mobil bekas untuk usaha
Mulai dari harga terjangkau hingga pilihan variatif, inilah keuntungan beli mobil bekas untuk usaha.
1. Lebih terjangkau
Dari segi harga, mobil bekas memang juara. Meski begitu, ketahui seluk beluk asal mobil yang akan dibeli.
Berbeda dengan mobil baru, mobil bekas telah mengalami depresiasi. Alhasil, harganya lebih rendah.
2. Telah mengalami depresiasi
Pada mobil baru, depresiasi atau penyusutan harga sebanyak 20 persen bisa terjadi di tahun pertama, diikuti 50 persen di tahun ketiga. Sebaliknya, mobil bekas telah mengalami depresiasi sehingga nilainya lebih stabil.
3. Lebih banyak pilihan
Varian yang lebih beragam menjadi poin plus beli mobil bekas. Di balai lelang IBID, misalnya, kamu bisa menemukan mobil sesuai merek, seri, tahun produksi, hingga lokasi lelang.
Selain mobil MPV, tersedia juga mobil pick up atau light truck. Pastinya bisa kamu sesuaikan dengan usaha yang dijalankan.
4. Dilengkapi laporan inspeksi
Terakhir, mobil bekas kini dilengkapi dengan laporan hasil inspeksi. Area inspeksi mencakup eksterior, interior, mekanikal, dan rangka.
Melalui laporan tersebut, kamu bisa mengetahui kondisi aktual mobil dan menilai apakah mobil bekas tabrak atau bekas banjir.
Baca juga: 5 Rekomendasi Mobil Pick Up Bekas, Mulai Rp75 Juta
Risiko beli mobil bekas untuk usaha
Meski menghemat biaya operasional, ada beberapa risiko yang penting diketahui sebelum kamu membeli mobil bekas untuk usaha.
1. Fisik kurang mulus
Karena bekas pakai, tak jarang kondisi fisik mobil bekas kurang mulus. Kamu mungkin menemukan baret, goresan, dan cat terkelupas atau retak pada bodi mobil.
Penyebabnya beragam, seperti mobil bekas tabrak, terbentur objek esternal, sering diparkir di ruangan terbuka, hingga kesalahan dalam mencuci mobil. Meski dipoles, potensi kerusakan bisa saja tak terhindarkan.
2. Teknologi terbatas
Mayoritas mobil bekas merupakan mobil tua berusia di atas 5–10 tahun. Nah, mobil tersebut tentunya belum didukung teknologi secanggih mobil saat ini.
Hal tersebut bisa dilihat dari fitur keselamatan, infotainment, atau peningkatan efisiensi bahan bakar yang tersedia.
3. Biaya asuransi rendah
Selain itu, premi asuransi mobil bekas juga cenderung rendah. Perusahaan asuransi hanya sedikit menutupi kerusakan atau kerugian. Alhasil, kamu perlu memperhitungkan biaya perbaikan tambahan dan pemeliharaan.
4. Tidak bisa test drive
Terakhir, test drive cenderung terbatas untuk mobil bekas. Alhasil, kamu hanya bisa mengandalkan foto, video, dan laporan hasil inspeksi.
Bila memungkinkan, kamu bisa mencoba menyalakan mesin. Lalu, cek indikator mobil yang menunjukkan kondisi oli mobil, mesin, hingga tekanan ban.
Itulah hal yang penting dipertimbangkan saat membeli mobil bekas. Jangan lupa cek riwayat servis mobil dan kelengkapan surat kendaraan.
Baca juga: 7 Tips Menawar Harga Mobil Bekas yang Tepat
Jangan sampai terlanjur beli mobil bekas bermasalah. Biar aman, percayakan inspeksi mobil sebelum transaksi jual beli di Astra Car Valuation (ACV)
Proses inspeksi bisa dilakukan di mana saja oleh inspektur ahli bersertifikat. Minimal 2 jam, laporan hasil inspeksi sudah ada di tangan.
Tertarik mencoba, ajukan layanan inspeksi mobil di situs web acv.astra.co.id. Ikuti juga akun media sosial resmi ACV di bawah ini.
Instagram : @acv_astra
Facebook : acv astra
TikTok : @acv_astra