6 Penyakit Mobil Tua dan Cara Mengatasinya, Bebas Repot!
Teman Inspeksi ingin membeli mobil bekas? Cari tahu dulu apakah mobil tersebut termasuk mobil tua. Mobil jenis ini berusia 10 tahun lebih.
Sah-sah saja membeli mobil tua, asalkan rutin dirawat. Bila tidak, mobil akan sering “rewel”. Biar tak boncos, kenali penyakit mobil tua yang dirangkum Astra Car Valuation (ACV) berikut ini.
Baca juga: 4 Cara Mengenali Pelat Nomor Palsu Saat Beli Mobil Bekas
1. Bodi mobil berkarat
Salah satu masalah mobil tua yang utama yaitu karat. Selain usia, penyebabnya beraga, misalnya terik matahari, hujan, udara lembab, dan sampo mobil yang menempel.
Tanpa perawatan yang tepat, lapisan pelindung bodi mobil bisa terkikis dan mempercepat munculnya karat. Karenanya, cuci mobil secara rutin, terutama saat musim hujan. Bila perlu, poles bodi mobil setiap 6 bulan agar tetap kinclong.
2. Sistem pendingin bocor
Bukan cuma karat, mobil tua juga rentan mengalami mesin panas berlebih (overheating). Penyebabnya, seperti kebocoran di sistem pendingin dan thermostat, serta selang rapuh dan retak.
Cairan pendingin (coolant) perlu diganti setiap 38.000 km atau 2 tahun sekali. Tandanya, cairan coolant terlihat keruh, mesin mobil sering overheat, coolant di reservoir cepat berkurang, dan mobil kerap mogok.
3. Komponen aus
Seiring penggunaan, komponen mobil tentunya cepat aus, misalnya piston dan bearing. Masalah inilah yang umum dialami mobil tua.
Bila dibiarkan, bisa berakibat kebocoran oli karena komponen tersebut tidak dapat menahan tekanan oli secara efektif.
Sebagai pencegahan, sebaiknya rutin ganti oli setiap 10.000 km atau 6 bulan dengan kekentalan mulai 10W serta mengganti komponen yang aus. Selain itu, pastikan kamu tidak membawa beban berlebih agar mesin tidak bekerja ekstra.
Baca juga: Plus Minus Beli Mobil Bekas Modifikasi, Apa Saja?
4. Sistem pengereman aus
Gesekan berulang di bagian suspensi dan rem menyebabkan sistem pengereman aus dan tidak optimal. Bila dibiarkan, getaran mobil meningkat dan rem kurang responsif.
Untuk mengatasinya, lakukan penyetelan ulang di sistem suspensi dan rem. Tah hanya itu, ganti minyak rem setiap 20.000 km–30.000 km atau 2 tahun dan kampas rem setiap 40.000 km–80.000 km atau 2–3 tahun.
5. Sistem kelistrikan terganggu
Faktor usia menyebabkan kabel-kabel dan konektor mobil rapuh dan rentan korosi. Tak cuma itu, gangguan alternator dan starter motor juga menyebabkan gangguan pada sistem kelistrikan.
Cara mengatasinya, periksa kabel distributor, busi, aki, dan ruang mesin secara rutin. Segera ganti bila menemukan tanda-tanda kerusakan, misalnya terkelupas, tersumbat, atau robek.
6. Transmisi bermasalah
Masalah transmisi di mobil tua ditandai dengan transmisi yang terasa keras saat diganti sehingga muncul suara kasar dan mobil sulit bergerak. Penyebabnya, di antaranya komponen aus, fluida transmisi kotor, hingga kopling rusak.
Untuk itu, ganti gluida transmisi, setel ulang kopling, dan ganti komponen-komponen transmisi yang aus.
Itulah masalah mobil tua yang patut kamu waspadai. Bila mobil dirawat dengan tepat, performanya akan tetap stabil sehingga aman digunakan.
Baca juga: 7 Penyakit Mobil Setelah Perjalanan Jauh, Perhatikan!
Bila Teman Inspeksi sulit mengenali ciri-ciri mobil tua sebelum dibeli, percayakan inspeksi mobil pilihan kamu pada Astra Car Valuation. Proses inspeksi terjamin dilakukan inspektur ahli bersertifikat dengan bantuan alat inspeksi terkini sehingga bebas human error.
Tersedia 2 paket inspeksi mobil untuk semua merk dan tipe mobil. Tak perlu khawatir soal harga karena jasa inspeksi ACV punya beragam promo menarik, lho.
Tertarik mencoba? Segera kunjungi situs web www.acv.astra.co.id. Ikuti juga akun media sosial resmi ACV di bawah ini.
Instagram : @acv_astra
Facebook : acv astra
TikTok : @acv_astra