Apa itu OBD Scanner dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Sejak tahun 1970-an, pabrikan mobil mulai menggunakan perangkat elektronik untuk mengendalikan komponen mobil. Berbeda dengan sistem mekanik, kamu memerlukan alat khusus untuk memeriksa masalah yang terjadi yaitu OBD Scanner.
Alat satu ini sebagian dari kamu mungkin masih asing. Namun belakangan, OBD Scanner jamak digunakan terutama di kalangan jasa inspeksi mobil bekas.
Jadi, apa sebenarnya OBD Scanner dan apa saja fungsinya? Simak jawaban singkatnya melalui artikel berikut ini!
Baca juga: Wajib Tahu! Ini 20+ Jenis dan Arti Lampu Indikator Mobil
Apa itu OBD Scanner dan Cara Kerjanya
OBD merupakan singkatan dari On-Board Diagnostic merupakan sistem yang mampu memonitor dan mendiagnosis permasalahan yang ada pada sistem komputer atau Electronic Control Unit (ECU).
ECU ini lah yang berfungsi mengontrol beberapa fungsi sensor yang ada pada mobil. Mulai dari sensor AC, bukaan mesin, stir, airbag, transmisi, cruise control, hingga fungsi modern seperti traction control dan Lane Keeping Assist.
Ketika lampu check engine pada MID mobil menyala, sistem akan mengirimkan sinyal berupa kode ke OBD port dan terekam ke dalam sistem.
Kode-kode ini nantinya akan memberikan informasi, kira-kira bagian apa sih yang mengalami kerusakan dan harus diperbaiki.
Perkembangan OBD Scanner
OBD Scanner kali pertama digunakan pada tahun 1968 yang kini dikenal dengan OBD1. Fungsi pertama dari OBD Scanner untuk mengidentifikasi lampu check engine.
Kemudian di pertengahan tahun 1990-an, OBD1 berkembang menjadi OBD2 dengan membawa fungsi yang lebih kompleks dibanding pendahulunya.
Berbeda dengan OBD1 yang hanya bisa membaca lampu Check Engine Light, OBD2 mampu membaca Diagnostic Trouble Code (DTC) sesuai dengan protokol pabrikan mobil.
Bukan hanya itu, OBD2 juga mampu membaca kondisi kinerja komponen secara real-time. Seperti suhu radiator, RPM, dan tekanan pompa bensin.
Baca juga:Simak, Panduan Lengkap 5 Cara Cek Mobil Bekas Sendiri
Perbedaan OBD1 Scanner dan OBD2 Scanner
Sebagai panduan, berikut perbedaan antara OBD1 Scanner dan OBD2 Scanner
Diagnostic Trouble Code (DTC)
DTC atau Diagnostic Trouble Code adalah kode yang digunakan untuk memberikan informasi masalah yang terekam oleh OBD2 Scanner.
Kode DTC sendiri terdiri dari 5 digit diawali dengan 1 huruf dan 4 digit angka yang masing-masing memiliki arti sebagai berikut.
Huruf pertama menunjukkan bagian masalah yang terjadi (P=powertrain, B=body, C=Chassis, U=network)
1 digit angka baris kedua menunjukkan kode pabrikan mobil
1 digit angka baris ketiga menunjukkan masalah yang terdeteksi. Misal, angka 3 menunjukkan masalah pada sistem pembakaran mesin
2 digit angka baris terakhir menunjukkan masalah yang lebih spesifik
Kamu bisa mengecek arti kode DTC secara lengkap di sini.
Cara Menggunakan OBD2 Scanner
Berbeda dengan OBD Scanner versi pertama, OBD Scanner versi kedua memungkinkan kamu bisa melakukan diagnosa menggunakan Bluetooth yang tersambung dengan aplikasi bawaan bluetooth scanner device.
Setelah kamu meng-install aplikasinya di Google Play Store atau Apple App Store, serta memiliki bluetooth scanner device, berikut cara menggunakan OBD2 Scanner.
Pasangkan bluetooth scanner device ke dalam port OBD yang terletak di belakang setir
Nyalakan mesin mobil
Kemudian sambungkan bluetooth scanner device dengan aplikasi OBD yang sudah ter-install atau software yang sudah terpasang di laptop kamu
Apabila aplikasi dan OBD Scanner sudah terpasang, lampu check engine akan menyala
Jika sudah, data kondisi terkini mobil kamu dan kode DTC secara otomatis akan ditampilkan di layar aplikasi atau software OBD.
Baca juga: 6 Alasan Kenapa Kamu Butuh Jasa Inspeksi Mobil
Nah, demikian penjelasan tentang OBD Scanner yang bisa membantumu mengecek kondisi mobil melalui sistem kelistrikan mobil.
Selain itu alat satu ini jamak digunakan oleh penyedia jasa inspeksi mobil untuk membantu para inspektor mendapatkan kondisi komponen yang digerakkan oleh sistem kelistrikan mobil.
Untuk itu, apabila kamu menginginkan hasil penilaian kondisi mobil secara profesional, menyeluruh, dan komprehensif, kamu bisa menggunakan jasa inspeksi mobil bekas salah satunya adalah Astra Car Valuation.
Astra Car Valuation adalah penyedia jasa inspeksi mobil bekas yang telah dipercaya baik oleh kalangan personal maupun kalangan pebisnis.
Melalui ACV, kamu bisa mendapatkan laporan inspeksi mobil secara lengkap dan dibuat runut sesuai dengan bagian yang mengalami masalah.
Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya gunakan jasa inspeksi mobil profesional Astra Car Valuation untuk mendapatkan mobil bekas dengan kondisi terbaik. Cek informasi lebih lanjut di sini!